10.21.2010

PORTING BAGUS
2010-08-20 23:49:45
5368jupie-head-mio-adib-1.jpgBoge warga Wisma Kusuma Indah, Pondok Gede, Jakarta Timur, punya alasan kenapa Yamaha Jupiter-nya nekat dipasangi head berikut blok Mio. Padahal data spesifikasi kedua varian beda ini jauh. Jupiter-Z punya diameter dan stroke 51x54 mm, sedang Mio 50x 57,9 mm.

“Awalnya cuma mau pakai head Mio. Lantaran lubang porting di lubang intake Mio lebih besar dan arahnya bagus Jupiter-Z. Jadinya kalau mau pake head Mio tak repot lagi bikin lubang porting baru. Sebab bentuknya sudah bagus. Apalagi lihat konstruksi mesin terutama posisi ke 4 baut pengikat head sama persis. Kenapa tidak bisa dimodifikasi aja sekalian dengan silindernya," ujar Boge yang dapat petunjuk dari Erik Neo, mekanik Neo Racing Team.

Tak hanya itu, dengan menerap peranti tersebut diakui Boge kalau komponen aftermarketnya juga lebih banyak. Sehingga selain mudah dimodifikasi, doi juga mengaku tak sulit cari part. Pasalnya, bengkel atau speed shop lebih banyak jual komponen Mio.5369jupie-head-mio-adib-2.jpg

Bahkan pemilik Jupiter yang suka dongkrak performa, lewat penggantian komponen seperti di atas atau semacam bore up silinder terbukti sangat membantu. Terlebih bila liner ingin disumpal seher diameter maksimal hingga 80 mm. Soale, ke-4 baut pemegangnya diklaim sampai digeser posisinya.

Cuma yang perlu diperhatian di mesin Jupiter-Z, wajib ada komponen yang perlu diperbaiki. Terutama sirkulasi oli yang ditekan oleh pompa oli. Apalagi dari hasil analisa, arah aliran oli dari pompa oli Jupiter dengan blok mesin Yamaha Mio beda jalur.

“Punya Mio sirkulasi oli lewat jalur baut sebelah kanan atas. Sedangkan punya Jupiter-Z jalur olinya dimulai dari lubang baut sebelah kanan bagian bawah. Makanya biar sirkulasi oli di blok silinder dan head Mio lancar, kedua peranti ini mesti dibikin lubang aliran oli baru,” jelas Erik yang buka bengkel di Gg. Ujung Nangka I, Pondok Gede.

Lubang baru yang dibikin di bodi blok silinder dan head Mio, kata Erik adanya harus di bawah atau paling tidak sama seperti punya Jupiter-Z asli. Karena enggak mungkin yang digeser pompa oli yang posisinya permanen di dalam crank-case. Untuk itu di bagian bawah lubang baut di blok silinder dan head Mio mesti ditebus mata bor ukuran 6 mm. Diameter mata bor segitu katanya debit yang dialirkan sudah pas melumasi komponen di head saat dipompa.

Kemudian langkah pengeboran dimulai dari lubang bagian bawah silinder blok yang mengarah tepat ke pompa oli. Lalu dari lubang tersebut ditembus hingga bagian atas kepala silinder. Pesan Erik agar hati-hati saat lakukan pengeboran supaya tidak miring. Salain itu, pastikan oli yang ditekan ke head benar-benar maksimal membasahi komponen dengan cara melihat alurnya.

"Pengeboran dimaksud agar aliran oli dari pompa oli dapat melumasi komponen di kepala silinder seperi kem, rocker-arm dan lainnya. Biar aliran oli tidak bocor di bekas pengeboran, sisa lubang di atas head pun mesti dilem besi,” lanjut Erik.

Kini pemasangan head berikut silinder blok Mio di crank case Jupiter-Z sudah bisa dimulai. Cuma berhubung motor Boge hanya pakai head dan silinder tanpa naik stroke dan bore up, bagian bawah silinder blok Mio cukup diatur ulang agar stroke tetap dan tepat.

Dan untuk memaksimalkan aliran oli dari pompa, bawah silinder blok Mio diganjal paking 3 mm. Juga membuat celah baru penghubung lubang aliran dari pompa oli ke lubang yang mengarah ke head. Bagaimana, ada minat?

Penulis/Foto : Kris/Adib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar