10.21.2010

SESUAIKAN KEBUTUHANNYA
2010-10-08 22:12:49
5772macam-paking---endro-1.jpgBegitu banyak sambungan di motor, sehingga perlu banyak gasket atau paking untuk menyatukannya tanpa ada kebocoran. Karena sambungannya beda-beda, gasket yang berfungsi sebagai perekat juga beragam. Biar nggak salah aplikasi, kita wajib mengenali bahan gasket atau paking, serta kegunaannya.

Secara umum, bahan dasar gasket ada tiga. Yaitu metal, non-metal dan setengah metal. Gasket metal dibuat dari tembaga, aluminium atau kuningan. Paking non-metal biasanya dibuat dari asbes, karet, kertas, rami, kulit atau gabus.

“Biasanya sebagai perapat antar komponen non-metal yang dipakai hanya gasket bahan asbes, karet dan kertas. Nah, kalau semi-metal biasanya gaabungan dari bahan metal dan non-metal. Juga bisa dibuat dari keramik,” urai Handy Hariko Manager Technical Support PT Astra Honda Motor (AHM).

Pemakaian gasket dari bahan tertentu disesuaikan tipe perapatannya. Pada mesin, ada 2 jenis perapatan. Yang pertama, tipe perapatan statis pada komponen yang tidak bergerak. Berikutnya perapatan dinamis, antara dua komponen bergerak.

Menurut Reiner M. Sitorus, perapat statis digunakan untuk menyambung dua komponen atau lebih, yang tidak bergerak satu sama lain. Jadi bisa menggunakan gasket yang dibuat dari bahan apa saja.

“Tapi, perapat dinamis, seperti pada roda, sokbreker, kruk-as, harus pakai gasket berbahan dasar karet. Jadi sil atau o-ring termasuk kategori gasket,” imbuh Reiner, yang menjabat sebagai Senior Manager Service & Spare-Parts PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI).

Sekarang dirunut jenis dan bahan gasket di motor sesuai fungsinya masing-masing. Dimulai dari mesin. Di kepala silinder, perapatan biasanya menggunakan paking metal. Sebab perapatan pada bagian ini, selain harus kuat menahan panas, juga kudu tahan kebocoran akibat tekanan tinggi.

Makanya tak jarang saat mengaplikasi paking kepala silinder, harus menambahkan perekat berupa lem silicon. Terutama pada paking yang sudah berkali-kali dipakai.

Pada beberapa motor, terutama yang berpendingin air, gasket kepala silinder biasanya menggunakan bahan karet atau pelat yang diselubungi karet. Karena fungsi gasket juga menyekat agar cairan tidak bocor.

Namun, ada juga paking knalpot yang menggunakan bahan campuran antara metal dengan asbes. Sayangnya gasket model begini tidak terlalu tahan lama. Sebab tekanan pengepresan saat pemasangan knalpot bisa merusak gasket. Jadi, seringnya, sekali pakai, begitu dibongkar harus diganti.

Agak ke bawah, perekatan silinder blok pakai paking yang dibuat dari bahan non-metal. Begitu juga gasket antara bak mesin dengan kopling atau magnet. Biasanya dipakai paking dari bahan dasar kertas dan asbes.

“Perapatan di daerah ini hanya menuntut tahan kebocoran dan panas, tidak perlu tahan terhadap tekanan tinggi. Makanya dipakai gasket dari bahan asbes atau kertas,” jelas M. Abidin, manajer divisi Technical Service PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).

Sedikit saran dari para pakar, sebaiknya jika melepas komponen yang direkat dengan paking berbahan asbes, langsung diganti. Sebab, daya rekat kertas asbes sudah hilang. Atau, karena paking asbes rusak saat dibongkar.

BAHAN KERAMIK

Bahan paking jenis lainnya dari keramik. Gasket yang dibuat dari bahan keramik. Sifat dasar keramik tahan terhadap panas. Ia bisa mengisolasi bagian yang panas dengan komponen lain yang harusnya tetap dingin. Makanya gasket keramik digunakan sebagai perapat karburator dengan mulut intake di kepala silinder pada mesin 4-tak, atau di silinder pada mesin 2-tak.

“Namun daya rekatnya gasket berbahan keramik kurang. Maka gasket keramik biasanya dikombinasi dengan gasket berbahan kertas atau karet berupa o-ring. Tetapi, banyak mekanik yang mengakalinya dengan menggunakan lem silikon,” tutup Handy Hariko Manager Technical Support PT Astra Honda Motor (AHM).

Jadi. kalau mau bikin gasket sendiri sesuaikan bahan dengan penggunaannya, ya!

Penulis/foto : Aries/Endro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar