10.21.2010

Bukan Putus Cinta
2009-07-10 14:56:30
2530v-belt-angus-axl-1.jpgPutus v-belt berbeda dengan putus cinta. Putus cinta didahului dengan pertengkaran. Tapi putus v-belt tidak ada gejala apa-apa. Langsung putus , tus, tus tanpa aba-aba segala.

“Ada konsumen yang datang ke bengkel. Katanya v-belt skubek putus tiba-tiba tanpa ada gejala tertentu,” ujar Raymond dari JP Racing Cengkareng di Jl. Nirmala, Cengkareng, Jakarta Barat.

Nah, kejadian seperti ini sebenarnya bisa dicegah. Tentu lewat cara mendeteksi dini. Umumnya, v-belt mempunyai umur pemakaian tertentu. Misalnya, pemakaian hingga 15–20 ribu kilometer. Jika lewat dari kilometer yang ditentukan pabrikan, tentu hal yang tak diinginkan bisa saja terjadi. Putus!2531v-belt-angus-axl-2.jpg

Reymond menjelaskan seperti psikolog aja. Katanya putus cinta dan v-belt juga ada kesamaan lho. Putus cinta ditandai keretakan hubungan. Nah, putus v-belt juga terjadi keretakan dulu.

“Lihat bagian dalam atau bagian v-belt yang bergigi di sisi dalam. Jika mau putus biasanya ada retak, itu artinya v-belt sudah aus dan minta ganti,” ungkap Raymond yang berambut ikal itu.

Melihat retak atau tidaknya, sobat kudu menekuk v-belt itu. “Sama seperti berpacaran. Belt yang masih bagus, ketika ditekuk tidak terlihat keretakan,” jelas Raymond yang bapak satu anak itu.

2532v-belt-angus-axl-3.jpgSelain cara ini, ada juga ciri fisik yang bisa dikenali jika v-belt aus. Yaitu, di sisi samping belt, sudutnya terlihat lebih ramping atau tajam ketimbang belt standar. “Hal ini terjadi karena belt terus bergesekan dengan puly,” bilang H. Indra Putera Laksana, mekanik GT Speed yang workshopnya di Ruko Griya Cinere, No. 2, Blok 48, Cinere, Depok, Jawa Barat.

Dari pemakaian sendiri, ketika v-belt aus, biasanya menimbulkan suara berisik di rumah CVT. Ya, macam rantai yang kendur aja. Belum lagi, v-belt menjadi mulur akibat aus. Akibatnya, tutup CVT atau crankcase kerap tergesek belt.

“Ketika dipakai, akselerasi awal juga biasa jadi selip. Seperti gas diputar tapi tenaga yang dihasilkan tidak sesuai putaran itu,” timpal H. Indra yang juga gape bikin skubek balap ini.

Lebih cepat atau tidak ausnya belt ini, tergantung dari berbagai faktor. Misalnya karena beban yang diputar tidak sesuai ketentuan yang seharusnya. Contohnya, belt dan mesin standar dipaksa memutar ban dengan lebar yang tak lazim. Misal, ban ukuran 140/80-14.2533v-belt-angus-axl-4.jpg

Begitunya kekuatan yang harus dikeluarkan dan dibutuhkan belt untuk menggerakkan roda, membutuhkan tekanan yang lebih besar dari seharusnya. Hal inilah yang bikin jadi cepat aus.

Selain pemakaian ban yang lebarnya tak sesuai standar yang ditentukan pabrikan, besarnya power juga bisa menyebabkan belt cepat aus. Misalnya di motor balap.

"Ketika mesin sudah mengalami kenaikan tenaga akibat bore up yang sangat ekstrem, maka belt juga akan berpengaruh. Karena entakan yang tercipta membuat tekanan belt juga semakin besar," bilang H. Indra.

Makanya, nggak sedikit juga beredar di pasaran belt aftermarket. Tentunya, belt ini ada juga yang mempunyai bahan berbeda dari belt standar. Misalnya, mempunyai bahan yang lebih kuat. Sehingga masalah selip atau belt aus akibat pemakaian yang tak lazim bisa teratasi.

Sayangnya, tidak selamanya belt alias sabuk variasi itu bisa langsung diaplikasi lho. Bisa saja selip ataupun terlalu keras jika diaplikasi di motor matik standar sobat.

Nah, agar semua hal itu tidak terjadi, nggak ada salahnya melakukan pengecekan. Terutama buat yang sudah melewati batas masa penggantian belt.

Oh ya! pemakaian panjang setiap harinya juga bikin endurance v-belt cepat putus. Misalnya sekali jalan 30 km tanpa istirahat dicampur macet. Walau pemakaian masih 10.000 km bisa saja putus.

Penulis/Foto : Eka/Herry Axl

Tidak ada komentar:

Posting Komentar