10.21.2010

Salah Seting Panas-Dingin
2010-04-01 20:27:15
4247efek-spuyer-dvd-1.jpgUntuk seting semplakan, sobat musti presisi sesuai kebutuhan. Misalnya, di motor bore up. Sebab jika tidak, ada konsekuensi yang akan ditimbulkan. Iya, coba kita cari tahu yuk. Ambil contoh, dari seting main-jet.

“Jika main-jet kurang besar, tentunya akan berakibat pada mesin. Mesin jadi lebih cepat panas,” ujar Hidayat dari Kaka Motor di Jl. H. Abdul Rojak, RT 06/04, No. 48, Pondok Gede, Jakarta Timur.

Selain mesin jadi lebih cepat panas, konsekuensi lain ada pada piston. Iya, piston alias seher jadi berwarna cokelat-kekuningan akibat panas berlebih. Itu di motor harian lho. Kalau motor balap, selain piston bisa macet, klep juga bisa putus atau malah bengkok.
4248efek-spuyer-dvd-2.jpg
Malah menurut pria yang akrab disapa Kaka ini, jika di motor 2-tak mesin bisa mati tuh. “Memang, itu saya alami sendiri. Meski dalam hitungan menit mesin bisa dihudupkan kembali,” timpal pria yang juga mekanik balap tim Honda ini.

Sedang jika spuyer terlalu basah, bukan hanya piston yang menjadi hitam akibat tersiram bensin. Mesin tidak bisa menghasilkan panas maksimal. Maunya dingin terus. Knalpot juga jadi hitam karena deposit karbon. Efek lainnya, busi jadi cepat mati!

Bicara part lain, misalnya kampas kopling. Terutama kampas kopling skubek. Jika aus, yang terjadi selip. Akselerasi jadi lebih lambat.

Tidak hanya itu, raungan mesin lebih tinggi untuk mulai jalan. Di skubek, ini karena kampas kopling jauh merenggang untuk menekan mangkuk kopling. “Per CVT lebih jauh nekan kampas sentrifugal,” aku Kaka.

Penulis/Foto : Eka/David

Tidak ada komentar:

Posting Komentar