10.21.2010

KEM RACING ONLY
2010-08-13 23:17:35
5316cabut-dekrom-adib-1.jpgSalah kaprah pada biker dan mekanik masih banyak terjadi. Terutama dalam perlakuan dekompresi. Akibatnya ada aja komponen di motor yang malahan jadi rusak karena tindakan itu. Biar enggak jadi berlarut, mari teliti lagi akar masalahnya.

"Karena mengacu pada motor balap, banyak yang mencoba cabut dekompresi. Padahal sebenarnya mereka belum paham tentang fungsi dekompresi itu," kata Aldhi Dronaldhie dari bengkel BRS yang benyak menangani pengguna Skywave 125 yang cabut dekompresinya.

Kesalahan itu acap terjadi pada motor standar. “Atau motor yang hanya sekadar bore up aja yang sebenarnya masih membutuhkan peranti dekompresi tadi,” jelas Aldhi.

Menurut Aldhi lagi, mereka yang salah kaprah tadi berasumsi bahwa jika dekompresi dilepas, kompresi motor akan lebih padat selamanya. Sebab dekompresi kan bisa diartikan penghilang kompresi. Anggapan tadi ada benarnya, tapi ada juga salahnya.

"Sebab sebenarnya dekompresi itu hanya bekerja saat starter, setelah itu tidak ada pengaruhnya lagi," pasti mekanik di Jl. Swakarasa I, No. 6, Kapin, Kalimalang, Jakarta Timur ini.5317cabut-dekrom-adib-2.jpg

Jadi, anggapan bahwa kompresi akan terbuang secara terus menerus adalah salah besar. Tentu saja pembuangan kompresi saat starter tadi dibutuhkan. "Sebab jika kompresi terlalu padat dan tidak ada yang dibuang saat motor dinyalakan, dipastikan akan ada komponen yang rusak akibat tendangan balik kompresi tadi," lanjut ayah dua anak ini.

"Itulah fungsi pentingnya dekompresi," lanjut Aldhi. Bagian yang rusak akibat adanya tendangan balik tadi adalah cluctch starter yang posisinya ada di belakang magnet.

"Ciri-cirinya adalah saat distarter, khususnya elektrik starter akan terdengar suara yang sangat berisik. Jika dibiarkan berlarut, sudah dapat dipastikan tidak bisa lagi dinyalakan dengan cara memencet elektrik starter," tambah pria berkulit bersih ini. Tentu saja ini menjadi kerugian tersendiri akibat salahnya pemahaman.

Karena itulah, kembali diingatkan oleh Aldhie, jika masih standar atau hanya sekadar bore up, sebaiknya dekompresi tadi tetap digunakan. "Itu hanya dicabut jika modif di mesin sudah sampai pada tingkatan ganti kem racing ," beber Aldhi.

Hal itu memang karena bentuk kem balap yang pantatnya sudah lebih pendek. Sehingga memang enggak mungkin lagi dekompresi itu tetap dipasang. Biasanya di motor drag yang ikut kelas FFA (free for all) misalnya.

Solusi lain yang ditawarkan oleh mekanik satu ini adalah jangan terlalu berani bermain dengan kompresi besar. "Kompresinya jangan terlalu tinggi biar starter tetap awet," pesannya singkat.

Penulis/Foto : Nurfil/Adib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar