10.21.2010

Pabrikan Juga Ikut
2010-04-16 20:11:49
4385hal13_knalpot1.jpgMenarik juga dengar celetukan Ko Jerry, produsen knalpot R9 yang lama berkiprah di dunia pipa gas buang menarik juga. Bahkan komentarnya membuahkan ide tulisan dan bisa jadi acuan modifikator dan produsen knalpot. Terbukti pabrikan aja mulai ikut-ikutan. Nyok.., dilanjut baca terus.

Katanya, sekarang knalpot aftermarket buat skubek mulai berkembang seperti pipa buang bebek. Maksudnya enggak melulu berkutat di model silincer, tapi juga pada desain pipa alias muffler.
4386hal13_knalpot2.jpg
“Bagian silencer dan muffler sudah bergaya slip on atau terpisah. Model ini pas buat skubek lantaran varian ini kerap bermasalah di seputar pipa gas buang, yaitu sering patah,” jelas Safri Gani nama asli Ko Jerry tadi.

Penyebab knalpot skubek patah, analisis ko Jerry lantaran tabung silencer standar atau variasi bobotnya masih berat. Apalagi kalau pegangannya tidak fleksibel hingga tidak memberikan redaman saat motor melaju di kecepatan tinggi atau di jalan kribo. Makanya di motor balap 2-tak underbone dulu pakai teknik ini dan terbukti sukses.

Untuk menyiasatinya, knalpot model slip on di skubek adalah pilihan tepat. Sebab dengan model muffler dan silincer terpisah, getaran enggak fokus disatu titik yaitu mounting knalpot yang terikat pada sasis atau crankcase. Dan untuk memperkuat sambungan, biasanya dikasih pegas penarik dan mur klem pengikat.

4387hal13_knalpot3.jpg“Keuntungan knalpot slip on bukan cuma tampilan menarik. Dari segi perawatan jauh lebih simpel dari knalpot biasa atau model racing. Bahkan ke depannya, tenaga motor bisa diseting dari 2 pipa ini lewat ukuran volume tabung,” lanjut Jerry yang tinggal di Citra Raya, Bitung-Tangerang.

Tentu celoteh Jerry bukan isapan jempol. Bahkan pabrikan motor kini mulai dengan knalpot model slip on, meskipun hanya pakai klem pengikat. Seperti terlihat di knalpot standar Suzuki Skywave, Scorpio-Z atau di New Jupiter-Z 115 varian terbaru Yamaha.

“Untuk desain muffler antara model yang dulu atau tanpa ada sambungan dengan yang sekarang atau memiliki sambungan, secara fungsi tidak ada perbedaan. Kedua tipe mempunyai kemampuan dan fungsi yang sama dalam proses pembuangan gas buang,” jelas Agung dari Contact Center Yamaha Motor Indonesia yang meneruskan info ini dari divisi R&D PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).

Lebih lanjut dijelaskan pria yang berkantor di Jl. KRT. Radjiman Widyodiningrat (Jl. Raya Bekasi, Km 23), Pulogadung, Jakarta Timur. Adapun pemasangan sambungan tersebut dimaksudkan untuk mempermudah dalam melakukan perawatan atau servis atau bongkar pasang mesin. Sehingga diharapkan prosesnya tidak mengganggu komponen lain.

Jika itu tujuan utamanya, berarti pemilik motor kudu siap-siap bila nanti knalpot slip on mulai marak dijual. Apalagi kalau sudah pada tahap model knalpot slip on yang pipanya bisa diseting dengan cara menukar diameter pipa.

Dan buat pemilik skubek atau varian lain yang pipa gas buangnya masih biasa, bisa kok dimodifikasi. “Caranya dengan membuat sambungan diameter bertingkat di antara ujung pipa muffler yang dekat silincer. Lalu sambungan diikat dengan klem pengunci,” imbuh Teguh Wiyono mekanik VI-Teg di Jl. Taman Malaka Selatan, K16/1, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Bahkan, model slip on kini sudah sampai ada yang di leher knalpot. Jadi, tidak hanya sambungan antara pipa dengan silencer aja.

Penulis/Foto : Kris/Yudi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar